TKW Dipulangkan ke Negara Asal karena Diduga Bunuh Diri, tapi Jasadnya Tiba tanpa Mata & Organ Dalam

11:58 PM

TKW Dipulangkan ke Negara Asal karena Diduga Bunuh Diri, tapi Jasadnya Tiba tanpa Mata & Organ Dalam
Liezl Hukdong
 
Warga Filipina yang ingin berjuang demi ekonomi keluarga yang lebih baik seringkali memilih menjadi TKW atau OFW (Overseas Filipino Workers).
 
Mereka rela bekerja di negeri orang hanya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun sayang, tak semua TKW diperlakukan dengan baik di sana.
Ada banyak kasus dimana para pekerja Filipina diperlakukan tak semena-mena oleh majikannya sendiri.

Keluarga yang ditinggalkan pun tak bisa membantu apa-apa, sampai akhirnya mereka menerima kabar yang sangat buruk.

Hal inilah yang terjadi pada wanita bernama Liezl Hukdong.

Liezl Hukdong
 
Melansir Rachfeed, Liezl pergi ke Kuwait bersama rombongan pada 17 Desember 2016.
Menurut keluarganya, semuanya berjalan baik-baik saja karena mereka bisa dengan mudah menghubungi Liezl melalui media sosial.

Namun pada November 2017, akun Facebooknya menghilang.
Keluarga pun kehilangan kontak dengan Liezl.

Ketika keluarga menghubungi kerabat yang bekerja di Kuwait bersama Leizl, mereka hanya berkata bahwa Liezl baik-baik saja.

Liezl Hukdong
 
Namun mereka tak memberi penjelasan lebih.

2 hari setelah setahun Liezl bekerja di sana, pada 19 Desember 2017, keluarganya menerima kabar bahwa Liezl telah meninggal karena bunuh diri.

Keluarga pun sangat tak percaya.

Keluarga akhirnya meminta bantuan dari agensinya tapi anehnya Leizl masih terdaftar sebagai pekerja aktif.

Jasad Liezl akhirnya toba di Filipina pada 5 Januari 2017.
Keluarga pun siap menerima semua kondisi.

Namun, jasad Liezl tidak tampak seperti ia meninggal akibat bunuh diri.
Ia punya bekas potongan besar di tubuhnya yang kemudian dijahit kembali.
Paru-paru, otak, mata, ginjal, dan lidahnya menghilang.
Lebih parah lagi, tubuhnya dimasuki kain-kain agar tampak ia masih memiliki organ dalam.
Tubuh Liezl juga dipenuhi memar, mengindikasikan adanya dugaan kekerasan.
Keponakan Leizl, Gracel Ann Hukdong mengunggah cerita tersebut ke Facebook pada 11 Januari lalu.
Ia berupaya mendapat keadilan.
Si keponakan juga menanyakan banyak dokumen yang salah yang dikirim bersama jasad Leizl.

Dokumen
 
Namun mereka tak memiliki bukti atau kekuatan apapun untuk melawan meski ada banyak keganjilan dalam kematian Leizl tersebut.


Referensi: 
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

You Might Also Like

0 comments