Astagfirullah! Mata si anak Kecil ini sakit Akibat Keseringan Maen ponsel
9:22 AMMengurangi waktu pemakaian gadget untuk menjaga kesehatan merupakan salah satu resolusi sehat tahun baru yang cukup populer. Pakar mengatakan, salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata adalah dengan membatasi penggunaan gadget.
dr Arini Safira Nurul Akbar, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere, mengatakan gadget memiliki manfaat untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Niat hati ingin membahagiakan anak, namun apa daya musibah justru menimpa putra sulung Chana Arystyana Selasentana, Naufal. Kecurigaan Chana berawal dari mata Naufal yang sering mengeluarkan kotoran setiap bangun tidur.
Kondisi ini berlangsung selama beberapa hari, dan perlahan menghilang. Namun ketika itu muncul bercak merah di bagian putih mata Naufal.
"Awalnya sedikit, tapi kok makin lama makin melebar dan merahnya itu bukan kayak merah biasa, kayak merah darah kental gitu," kisahnya ketika dihubungi detikHealth, Kamis (21/12/2017).
Di situlah Chana memutuskan untuk segera membawa Naufal berobat ke sebuah klinik di bilangan Ujung Menteng, Jakarta Timur pada tanggal 5 Desember silam. Menurut keterangan sang dokter, bola mata Naufal dinyatakan mengalami perdarahan karena selaput darah matanya robek.
"Waktu itu dokternya juga nanya anaknya sering main gadget ya bu? Aku bilang iya, trus dokter bilang nah itu penyebabnya," lanjut ibu dua anak tersebut.
Sang dokter menambahkan, pendarahan di bola mata Naufal disebabkan oleh terlalu seringnya mata Naufal kontak dengan radiasi gadget.
Oleh sang dokter, Naufal diberi obat antibiotik untuk demam dan obat mata. Selain itu mata Naufal juga diperban.
"Karena kata dokter lebih baik untuk seminggu ke depan matanya diistirahatkan dulu. Jangan difungsikan biar cepat sembuh," tambah Chana.
Seingat Chana, Naufal memang sulit dilepaskan dari gadget. Diakui wanita berusia 25 tahun itu, ini akibat kesalahannya sendiri karena membiarkan Naufal bermain gadget sesukanya, bahkan sejak bangun tidur.
Chana mengaku tak tahu persis berapa lama putranya tahan bermain gadget. Namun ia memastikan dalam sehari, Naufal bisa berjam-jam memegang ponsel. "Lama mbak, nggak kehitung jamnya. Kalau didiemin bisa seharian. Kalau diambil gadgetnya triak-triak, nangis klenger," tuturnya.
Pasca kejadian ini, Chana mengungkapkan penyesalannya lewat akun Facebook miliknya. Ia berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi ibu-ibu lain yang membiarkan anaknya bermain gadget hanya agar mereka anteng.
"Bunda nyesel mas benar2 menyesal maafin bnda krna sifat bnda yg gg mau repot,bnda yg nyari enaknya ajjh tpi gg mkirin ksehatan kamu...
Sering baca status org d'fb tntang akibat pnggunaan gadget yg brlebihan trhadap anak tpi wktu itu mlah mkir mreka lebay krna aku gg ngalamin & gg brada d'posisi mreka saat itu tpi skarang ngalamin sndri sumpah rasanya tuh sakiiit bgt hati aku trpukul mlihat ank sperti in gara² ksalahan aku sndri...," tulisnya.
Meski begitu, Chana mengaku lega karena Naufal tak rewel atau mengeluh sakit yang berlebihan, bahkan tetap tersenyum di tengah kemelut yang dihadapi Chana maupun suaminya. Kini bocah yang baru berusia lima tahun itu diakui sang ibu masih dalam proses pemulihan.
Unggahan kisah Chana pun menjadi viral di Facebook, dan hingga hari ini telah dibagi lebih dari 83.000 kali.
Sumber: health.detik.com
dr Arini Safira Nurul Akbar, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) Cinere, mengatakan gadget memiliki manfaat untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Niat hati ingin membahagiakan anak, namun apa daya musibah justru menimpa putra sulung Chana Arystyana Selasentana, Naufal. Kecurigaan Chana berawal dari mata Naufal yang sering mengeluarkan kotoran setiap bangun tidur.
Kondisi ini berlangsung selama beberapa hari, dan perlahan menghilang. Namun ketika itu muncul bercak merah di bagian putih mata Naufal.
"Awalnya sedikit, tapi kok makin lama makin melebar dan merahnya itu bukan kayak merah biasa, kayak merah darah kental gitu," kisahnya ketika dihubungi detikHealth, Kamis (21/12/2017).
Di situlah Chana memutuskan untuk segera membawa Naufal berobat ke sebuah klinik di bilangan Ujung Menteng, Jakarta Timur pada tanggal 5 Desember silam. Menurut keterangan sang dokter, bola mata Naufal dinyatakan mengalami perdarahan karena selaput darah matanya robek.
"Waktu itu dokternya juga nanya anaknya sering main gadget ya bu? Aku bilang iya, trus dokter bilang nah itu penyebabnya," lanjut ibu dua anak tersebut.
Sang dokter menambahkan, pendarahan di bola mata Naufal disebabkan oleh terlalu seringnya mata Naufal kontak dengan radiasi gadget.
Oleh sang dokter, Naufal diberi obat antibiotik untuk demam dan obat mata. Selain itu mata Naufal juga diperban.
"Karena kata dokter lebih baik untuk seminggu ke depan matanya diistirahatkan dulu. Jangan difungsikan biar cepat sembuh," tambah Chana.
Seingat Chana, Naufal memang sulit dilepaskan dari gadget. Diakui wanita berusia 25 tahun itu, ini akibat kesalahannya sendiri karena membiarkan Naufal bermain gadget sesukanya, bahkan sejak bangun tidur.
Chana mengaku tak tahu persis berapa lama putranya tahan bermain gadget. Namun ia memastikan dalam sehari, Naufal bisa berjam-jam memegang ponsel. "Lama mbak, nggak kehitung jamnya. Kalau didiemin bisa seharian. Kalau diambil gadgetnya triak-triak, nangis klenger," tuturnya.
Pasca kejadian ini, Chana mengungkapkan penyesalannya lewat akun Facebook miliknya. Ia berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi ibu-ibu lain yang membiarkan anaknya bermain gadget hanya agar mereka anteng.
"Bunda nyesel mas benar2 menyesal maafin bnda krna sifat bnda yg gg mau repot,bnda yg nyari enaknya ajjh tpi gg mkirin ksehatan kamu...
Sering baca status org d'fb tntang akibat pnggunaan gadget yg brlebihan trhadap anak tpi wktu itu mlah mkir mreka lebay krna aku gg ngalamin & gg brada d'posisi mreka saat itu tpi skarang ngalamin sndri sumpah rasanya tuh sakiiit bgt hati aku trpukul mlihat ank sperti in gara² ksalahan aku sndri...," tulisnya.
Meski begitu, Chana mengaku lega karena Naufal tak rewel atau mengeluh sakit yang berlebihan, bahkan tetap tersenyum di tengah kemelut yang dihadapi Chana maupun suaminya. Kini bocah yang baru berusia lima tahun itu diakui sang ibu masih dalam proses pemulihan.
Unggahan kisah Chana pun menjadi viral di Facebook, dan hingga hari ini telah dibagi lebih dari 83.000 kali.
Sumber: health.detik.com
0 comments