SPBU ini Berani Jual BBM Rp 6000 saja, Bahan baku minyaknya dari mana??

12:12 AM

Di jakarta ada sebuah POM Bensin swasta yang menjual bahan bakar minya atau BBM dengan harga sangat murah. Jenis Revvo 89 seharga Rp. 6.100 atau lebih murah dari Ron 88  (Premium) sebesar Rp. 6.450. Pom Bensin ini dimiliki oleh PT Vivo Energy Indonesia, dan pihak mereka mengklaim bahwa dengan mematok harga 6000 tidak akan rugi.

SPBU ini Berani Jual BBM Rp 6000 saja, Bahan baku minyaknya dari mana??
 

Vivo Pom Bensin sangat menarik perhatian masyarakat indonesia terkhusus warga jakarta, karena bisa menikmati bensin dengan harga  murah, bahkan lebih murah dari PT Pertamina (Persero). Kehadiran Vivo juga sangat memberikan keuntungan bagi penjual bensin pinggir jalan, karena bisa lebih banyak mendapatkan keuntungan jika berbelanja bensin di sini. Dan VIVO sendiri notabenenya memiliki kilang minyak sendiri di INdonesia.

Yang menjadi tanda tanya pengusaha lain adalah "Berasal dari mana kah bahan bakunya dan dapat harga berapa harga belinya sehingga bisa menjual BBM seharga Rp 6.100 per liternya" sungguh tanda tanya yang sangat besar.

Kabarnya Vivo mendapatkan bahan baku minyaknya dari induk langsung yang ada di negara Swiss, Namun tidak menutup kemungkinan untuk membeli atau mengimpor dari negara lain asalkan harga yang di tawarkan cocok dengan Vivo. di terangkan oleh Corporate Communication Vivo Maldi Al-Jufrie.

Kita ambil dari inDuk di Swiss dan kita juga ada impor, Pokoknya impor yang menghasilkan kita beli, Ujarnya di SPBU Vivo Cilangkap, Jakarta, Kamis 26/10/2017.

Vivo mempunyai induk yang mendapatkan minyak sebagai trading dari mana-mana, bahkan dari indonesia pun ada yang kita beli. Ini dijelaskan lagi oleh Maldi.

Revvo 89 itu sementara di blending disini, dan sudah bentuk migas, Tuturnya. Proses Blending disana, Di Pabrik yang tidak mengerti minya di afrika, amerika.

Dengan proses seperti itu pihak Viva berani mematok harga BBM Revvo 89 sebesar Rp. 6.100, Dan harga ini sudah termasuk ekonomis dan sangat murah bagi masyarakat indonesia.

"Balik lagi di sini ingin bisnis kami bukan panti sosial kasarnya. Rugi insya Allah tidak, " Tuturnya.

Sumber: id.UCnews.Ucweb

You Might Also Like

0 comments